Biak Numfor, MNID. Calon Wakil Gubernur Papua, Constant Karma di dampingi Regina Rumbiak Karma bertemu dengan dua tokoh adat Papua di Kabupaten Biak Numfor, Kamis, 24 April 2025.
Seperti diberitakan Teras Papua, kedua tokoh adat tersebut adalah Ketua Dewan Adat Papua Manawir Yan Piter Yarangga dan Sekjen Kain Karkara Biak Mananwir Gerard Kafiar.
Dalam pertemuan, selain manyampaikan terima kasih atas rekomendasi keaslian OAP, Constant Karma juga memohon doa restu dari para manawir Biak ini, untuk mendampingi Benhur Tomi Mano sebagai Gubernur Papua.
Kepada media ini Constant Karma mengakui hari ini telah mengunjungi dua tokoh adat penting di Biak. Ada empat, tapi baru dikunjungi dua yaitu Manawir Yan Piter Yarangga dan Mananwir Gerard Kafiar.
“Saya mengunjungi kedua tokoh adat ini, karena penting buat saya dan sempat memberikan rekomendasi yang menunjukkan bahwa saya adalah anak asli Papua asal Biak kepada Majelis Rakyat Papua (MRP).
Jadi saya datang sore ini mengunjungi mereka dua, untuk itu saya menyampaikan terima kasih atas dukungan keduanya dalam memberikan rekomendasi kepada MRP bahwa saya adalah anak asli Biak.
Menurut mantan Pj Gubernur Papua itu, kedua tokoh adat tersebut menyambut saya dengan baik, mereka kita punya tokoh adat, orang tua yang harus kita hormati dan hargai.
“Mereka adalah pemimpin-pemimpin di masyarakat, orang-orang penting yang punya niat baik untuk masyarakat banyak. Untuk itu, kita perlu mendengar pandangan-pandangan kedua tokoh adat tersebut,” ujarnya.
Sementara Manawir Yan Piter Yarangga menegaskan Constant Karma adalah anak Biak yang sejati. Dia datang ke Biak bertemu adat tentu sudah sangat tepat, dan kami harus sapah.
Yarangga menuturkan, beberapa hari lalu pihaknya berdiskusi dengan teman-teman, dan mengingatkan untuk melihat proses demokrasi yang selama ini berlangsung.
“Belajar dari hal tersebut tentu ada banyak hal yang kami tangkap. Oleh sebab itu berkaitan dengan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua, kami bergumul kalau Tomi Mano mengambil wakil dari Biak pasti menang. Walau kata Yarangga waki dari Matius D Fakiri adalah orang Biak yaitu Aryoko Rumaropen,” ujarnya.
Oleh sebab itu lanjut Yarangga, Tomi Mano harus mengambil orang Biak sebagai wakil agar keduanya bertarung. Ini kita bicara fakta tentang kekuatan politik, karena setelah pemekaran maka provinsi Papua induk ada di bawa dua wilayah adat yaitu Saireri dan Tabi.
Dikatakan, Constant Karma datang di sini bukan persaingan, tapi dia datang ke rumahnya sendiri, bertemu dan minta restu dan kami sudah merestui dia,” tandansya.
Sementara Manawir Gerad Kafiar juga mengatakan selaku pimpinan lembaga kultur Kain Karkara saya menyampaikan terima kasih atas kunjungan Constant Karma selaku calon wakil gubernur Papua.
“Bapak Constant Karma berkunjung ke kediaman saya, untuk menyampaikan bahwa beliau ikut dalam bursa pencalonan bersama bapak Benhur Tomi Mano,” kata Kafiar.
Untuk itu sebagai pimpinan kultur kami sangat merespon itu, dan mendukung apa yang menjadi keinginan beliau sebagai calon wakil gubernur Papua.
“Dengan demikian maka tugas dan tanggungjawab kami adalah menyampaikan kepada masyarakat untuk mendukung apa yang menjadi keinginan Constant Karma dan Benhur Tomi Mano sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua,” tukasnya.