Wali Kota Aceh Terjun Langsung Tangkap Enam Pasangan Haram

Image 3
Wali Kota Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal ikut dalam razia di kawasan bekas Terminal Keudah dan hotel di kawasan Peunayong.

Banda Aceh, MNID. Razia yang digelar tim gabungan Pemerintah Kota Banda Aceh hari Selasa kemarin, 15 April 2025, berhasil menciduk enam pasang non-muhrim di sebuah hotel di pusat kota.

Media setempat, Berita Merdeka, melaporkan, Wali Kota Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal terjun langsung dan ikut melakukan razia untuk menegakkan aturan.

Di antara wanita yang tertangkap dengan pasangan haramnya ada yang mengaku mendapat ganjaran uang sebesar Rp 400 ribu. Sementara di antara pria hidung belang yang tertangkap basah ada yang mengaku terpaksa mencari wanita penghibur karena sedang jauh dari istri dan ada kebutuhan biologis yang perlu disalurkan.

Razia difokuskan di kawasan bekas Terminal Keudah dan hotel di kawasan Peunayong. Razia digelar setelah Pemko Banda Aceh menerima banyak laporan tentang dugaan pelanggaran syariat Islam di ibu kota Banda Aceh itu.

Saat mendatangi bekas Terminal Keudah, tim gabungan menemukan minuman keras serta pasangan yang diduga menikah siri. Keduanya dibawa ke kantor polisi syariah untuk dimintai keterangan.

Setelahnya, tim bergerak ke sebuah hotel yang diduga terdapat pasangan non-muhrim. Di sana Illiza menemukan enam pasangan yang diduga mesum.

“Kita mendapatkan banyak muda mudi berpasangan non muhrim yang khalwat, ikhtilat dan pesta ekstasi. Ada enam pasangan yang kita amankan," kata Illiza kepada wartawan saat ditemui di Balai Kota Banda Aceh.

Dari 12 orang yang diamankan, enam di antaranya disebut positif menggunakan narkoba sehingga diserahkan ke Badan Narkotika Nasional (BNN). Illiza menyebutkan pihaknya juga akan melakukan tes HIV-AIDS terhadap mereka yang diamankan.

Illiza juga mengatakan, razia dilakukan secara humanis. Mantan anggota DPR RI asal Aceh itu juga mengaku sempat mengobrol dengan mereka usai diamankan.

Beberapa orang yang diamankan mengaku sudah terlanjur serta juga ada yang mendapatkan bayaran sekitar Rp 400 ribu. Ada juga mereka yang diamankan karena alasan kebutuhan serta jauh dengan istri.

“Pokoknya hal-hal itu semua mereka ungkapkan. Tadi malam saya sempat ngobrol dengan mereka,” jelas Illiza.

 

ACEH

Berita Terkait

Berita Lainnya