Pengurus Danantara Harus Tahu Apa Itu Danantara

Image 3

Oleh: Salamuddin Daeng

APAKAH pengurus Danantara tahu? Danantara adalah  dana-antara, antara negara dan rakyat, antara-perantara-amanah. Danantara adalah dana amanah. Karena uang adalah amanah. Negara pemegang amanah, Keuangan mengabdi pada rakyat, kepada kemanusiaan.

Danantara adalah manifestasi dari amanah rakyat, keuangan rakyat, lembaga negara,  instrumen negara, alat negara dalam rangka menjadikan negara berdaulat atas keuangan. Negara adalah manifestasi dari rakyat. Berdaulat artinya berkuasa. Maka negara berkuasa atas keuangan. Artinya rakyat berkuasa atas keuangan.

Danantara jangan disalahartikan sebagai lembaga pembiayaan yang mencari untung, membungakan uang, yang menyandarkan operasinya pada mekanisme pasar keuangan. Jangan berpikir seperti itu. Karena Danantara adalah alat negara untuk menjadikan bank dan semua lembaga keuangan non bank, serta segenap potensi keuangan fiskal sebagai agen pembangunan, agent of development. Negara menggerakkan langsung pembangunan di segala bidang dengan kekuatan yang dimilikinya saat ini.

Danantara adalah babonnya bank, induknya bank dan semua lembaga keuangan. Danantara akan menjadi sandaran fiskal di masa depan. Pemerintah membutuhkan uang untuk apa saja akan diberikan oleh Danantara. Inilah yang dimaksud Presiden Prabowo bahwa Danantara untuk anak cucu. Untuk memastikan keberlanjutan pemerintahan di masa mendatang. Memastikan keberlanjutan pembangunan di masa mendatang.

Bagaimana dengan menteri keuangan? Selama ini menkeu mencari pajak, memburu pajak sampai ke lubang-lubang terkecil. Memajaki hajat hidup orang banyak, memajaki listrik dan BBM, memajaki makan dan minum. Peran fiskal akan diambil alih Danantara. Namanya bukan lagi fiskal. Pajak mungkin akan ditiadakan. Danantara memiliki kekayaan alam yang besar, memiliki sumber daya ekonomi yang besar. Sehingga Danantara dapat menghilangkan sama sekali ketergantungan kepada pajak dan memajaki rakyat.

Bagaimana dengan Bank Indonesia (BI)? Selama ini mereka menciptakan uang, bersama bank-bank mereka menciptakan uang. Puluhan ribu triliun uang diciptakan melalui berbagai cara. BI telah mengambil otoritas atau kekuasaan negara atas uang.

Uang kertas punya negara tidak seberapa hanya 10 persen dari uang yang diciptakan oleh Bank Indonesia dan semua perbankan. Sekarang peran BI telah dikurangi atau diambil alih. Semua uang dalam peredaran adalah kekuasaan penuh negara.

Semua akan berpikir, ini  adalah perubahan yang besar. Sri Mulyani mau mundur, karena dia merasa bahwa dunia sudah keluar sama sekali dari globalisasi, keluar dari multilateralisme, keluar dari pasar bebas. Sri Mulyani salah. Dunia tidak keluar dari globalisasi. Karena globalisasi telah mengubah tema. Tema globalisasi yang baru bukan neoliberalisme. Presiden Prabowo berada dalam tema globalisasi yang baru. Demikian juga Presiden Trump berada dalam tema globalisasi yang baru. Tema baru ini telah membubarkan neoliberalisme. Pengurus Danantara harus mengerti itu. Jangan mengarang cerita sendiri yang membuatmu tampak bodoh di hadapan agenda revolusi presiden Prabowo.

Berita Terkait

Berita Lainnya