Jakarta. Langkah Presiden Prabowo Subianto mengumpulkan rektor seluruh Indonesia ke Istana Kepresidenan menuai apresiasi.
Rektor Universitas Padjadjaran (Unpad), Prof. Arief Kartasasmita berujar, keputusan presiden ini menjadi langkah yang baik agar kebijakan pemerintah sejauh ini bisa tersampaikan dengan baik.
Dalam pertemuan tersebut, Arief juga mengapresiasi sikap tegas Presiden Prabowo yang tidak anti terhadap kritik dan masukan.
“Presiden menekankan, kritik boleh tapi harus berdasarkan data,” jelas Arief dalam keterangan yang diterima redaksi, Jumat, 14 Maret 2025.
Arief mengatakan, Presiden Prabowo Subianto mengungkap alasan dia mengumpulkan rektor perguruan tinggi negeri dan swasta di Istana Kepresidenan pada Kamis, 13 Maret 2025. Prabowo ingin memberikan penjelasan terkait kebijakan pemerintah sejauh ini.
Prabowo juga memberikan gambaran terkait keadaan bangsa dan dunia saat ini. Menurutnya, situasi global dapat memberikan pengaruh secara langsung ke dalam negeri.
“Karena apa yang terjadi di dunia akan memengaruhi kita, sehingga kita patut untuk memahami apa yang sedang terjadi,” demikian kata Arief melanjutkan pesan Prabowo.
Mendikti Saintek Brian Yuliarto sebelumnya menyebutkan, ada 184 rektor dari perguruan tinggi di seluruh Indonesia.
Mereka terdiri atas 124 rektor perguruan tinggi negeri, 40 rektor perguruan tinggi swasta, 18 pejabat tinggi dari perguruan tinggi keagamaan, dan 17 pejabat tinggi dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti).
Pertemuan yang diselenggarakan di halaman tengah Istana Kepresidenan itu juga dihadiri sejumlah menteri Kabinet Merah Putih, antara lain Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno, Menko Pemberayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar, Menko Pangan Zulkifli Hasan, Mendiktisaintek Brian Yuliarto, Menag Nazaruddin Umar, Penasihat Presiden bidang Haji Muhadjir Effendy, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, serta Seskab Teddy Indra Wijaya.