Media Korea Utara, Uriminzokkiri, pernah menuding mantan Jaksa Agung RI Marzuki Darusman sebagai figur brengsek yang terlibat dalam peristiwa pembantaian komunis di Indonesia.
Penilaian itu dimuat Uriminzokkiri dalam artiel yang diterbitkan tak lama setelah Marzuki Darusman bersama sejumlah tokoh HAM dari sejumlah negara membentuk Sages Groups yang memberikan perhatian pada isu HAM Korea Utara, akhir Juni 2016 silam.
Berita mengenai kecaman itu kembali viral beberapa hari terakhir.
Dalam artikel tersebut, Uriminzokkiri menggunakan kata-kata yang tidak pantas untuk menyudutkan Marzuki Darusman yang ketika itu adalah Pelapor Khusus PBB.
“Darusman brengsek itu adalah penjahat, yang terlibat dalam pembunuhan setengah juta aktivis sayap kiri dan buruh di Indonesia yang didukung CIA pada tahun 1965,” tulis Uriminzokkiri.
“(Dia) adalah anjing Amerika yang telah menyuntikkan ideologi penyerahan ke banyak negara di Eropa. dan Asia Tenggara,” tulis Uriminzokkiri lagi.
Selain Marzuki Darusman di dalam berita itu Uriminzokkiri yang terbit pertama kali tahun 2010 juga menyerang Ketua Komisi Penyelidikan HAM PBB di DPRK ketika itu, Michael Kirby, sebagai sosok homoseksual yang menjijikkan.
“Ketua Komisi Penyelidikan HAM PBB di RRK, Michael Kirby, adalah lelaki tua bejat yang menjijikkan dengan karier homoseksualitas selama 40 tahun,” tulis Uriminzokkiri.
Uriminzokkiri juga menuding sebagai seorang penghasut perang yang kejam dan bejat secara moral,” tulis Uriminzokkiri. Penghinaan Uriminzokkiri ini mengulangi penghinaan sebelumnya pada April 2014.
Selain Michael Kirby dan Marzuki Darusman, tokoh lain yang ikut dalam kelompok Sages ini antara lain adalah Duta Besar HAM Korea Selatan Lee Jung-hoon dan mantan Ketua Pengadilan Kriminal Internasional Song Sang-hyun.
Presiden Korea Selatan ketika itu, Park Geun-hye, juga tidak luput dari caci maki Uriminzokkiri. Sehari setelah Sages Group didirikan, Presiden Park mengundang anggota Sages Group ke kediamannya. Presiden Park berharap kelompok intelektual itu dapat berperan besar dalam meningkatkan hak asasi warga Korea Utara di masa depan.
Uriminzokkiri menyebut Presiden Park sebagai “wanita iblis terburuk di dunia”.
Presiden Park, sambung Uriminzokkir, mengundang anggota Sages Group yang malang dan memainkan peran genit, mendesak mereka untuk “memainkan peran utama.”
Seorang pembelot, Shin Dong-hyuk, juga dikecam Uriminzokkiri sebagai orang yang “jahat”. Uriminzokkiri juga mengatakan, penghinaan yang disampaikan kepada Pyongyang merupakan tindakan pengecut dan kekanak-kanakan.
“Serangan verbal seperti ini hanya membantu aktivis hak asasi manusia Korea Utara, karena ini menunjukkan bahwa Pyongyang tidak belajar apa pun,” Joanna Hosaniak, wakil direktur jenderal Aliansi Warga untuk Hak Asasi Manusia Korea Utara yang hadir pada pembentukan kelompok tersebut mengatakan kepada NK News .
Artikel Uriminzokkiri terbit hanya beberapa jam setelah pemerintah AS mengumumkan sanksi pertama yang menargetkan pelanggaran hak asasi manusia di Korea Utara. Langkah-langkah baru ini juga ditujukan kepada pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.