Mahardhika Soekarno Putra menyayangkan pernyataan Ketua PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat tentang New Orde Baru. Menurut cucu Presiden Soekarno itu, dikotomi antara Orde Baru dan orde sebelumnya (Orde Lama) seharusnya sudah selesai.
“Membicarakan dikotomi tersebut hanya menghabiskan energi bangsa,. Seharusnya kita bersama-sama menatap ke depan untuk membangun Indonesia yang lebih maju,” ujarnya kepada redaksi.
Pernyataan Djarot tentang Neo Orba itu merujuk pada pasangan yang Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka anak dari Presiden Joko Widodo.
Kehadiran Gibran di bursa pemilihan presiden mendatang dipandang kontroversial dan tidak wajar. “Karpet merah” yang diberikan Mahkamah Konstitusi untuk Gibran dinilai sebagai bagian dari keinginan Jokowi dan keluarganya untuk membangun dinasti politik yang bahkan lebih hebat dari era Presiden Soeharto.
Mahardhika yang bisa disapa Didi adalah salah seorang Wakil Sekjen Gerindra dan calon anggota legislatif di daerah pemilihan Jawa Timur 6 yang meliputi Blitar, Kediri, dan Tulung Agung.
Menurut pandangannya, periode kepemimpinan para pemimpin bangsa merupakan sunatullah atau kehendak Allah yang memang harus dijalani.
“Setiap pemimpin hakekatnya adalah orang yang terpilih pada jamannya. Setiap era akan melahirkan pemimpinnya sekaligus juga melahirkan generasinya,” ujar Didi lagi.
Dia mengajak semua pihak untuk melanjutkan semua legacy yang terbaik dari para pemimpin bangsa.