Ibu Kota Nusantara yang sedang dibangun di Panajam Paser Utara, Kalimantan Timur, nantinya diharapkan dapat menjadi simbol peradaban antikorupsi. Harapan itu disampaikan kelompok pemuda di Kabupaten Paser yang menggelar aksi di Area MTQ Putri Petung, Kabupaten Paser, Rabu (10/5).
Aksi itu dilakukan sebagai bentuk apresiasi terhadap kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI yang dipimpin Firli Bahuri dalam mencegah dan memberantas praktik korupsi di tanah air.
“Alhamdulillah wilayah Paser ini tepatnya Penajam Paser Utara (PPU) kan terpilih sebagai titik Ibu Kota Nusantara sebagai simbol peradaban baru Indonesia, salah satunya yang kami harapkan adalah peradaban antikorupsi,” ujar Koordinator aksi, Burhanuddin, dalam keterangan yang diterima redaksi.
Burhan dan rekan-rekannya juga mengapresiasi operasi tangkap tangan yang dilakukan KPK terhadap Bupati PPU Abdul Gafur Masud beberapa lalu, dan berharap peristiwa itu menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat Paser khususnya untuk menjauhi praktik korupsi.
“Kami masyarakat Kalimantan Timur berterimakasih kepada Pak Firli dan jajaran KPK RI yang telah membongkar kasus suap Bupati Penajam Paser Utara, dimana di sana ada Ibu Kota Nusantara yang kami banggakan," tegas Burhanuddin.
Burhan berharap KPK terus berperan besar dalam memberantas korupsi di Indonesia baik melalui penindakan maupun pencegahan. Berbagai langkah yag dilakukan KPK dalam penindakan kasus korupsi nyatanya membuat pembangunan di daerah lebih optimal.
"KPK jangan dilemahkan. Kami di daerah tahu betul kerja konkretnya. Jadi mari dukung terus Pak Firli dan jajaran KPK berantas korupsi di seluruh pelosok negeri. Kita sebagai masyarakat harusnya menguatkan ini agar para maling uang rakyat bener-bener habis di negera yang kita cintai ini," pungkasnya.