Sejumlah nama disebut-sebut memiliki peluang untuk menggantikan Anies Baswedan memimpin DKI Jakarta. Tiga nama yang belakangan menguat di bursa Pj. Gubernur DKI Jakarta adalah Kepala Sekretariat Kepresidenan Heru Budi Hartono, Sekretaris Daerah DKI Jakarta Marullah Matali, dan Dirjen Polpum Kemendagri Bahtiar.
Nama terakhir ini menguat signifikan dan dinilai sebagai yang paling pantas dari ketiganya.
Menurut pakar Hukum Tata Negara Prof. Jimly Assidiqi, misalnya, mengatakan, tidak hanya memiliki kecakapan di bidang pemerintahan, Bahtiar juga piawai dalam komunikasi politik.
“Beliau (Bahtiar) pernah jadi Direktur Politik, Direktur Ormas, Kapuspen Kemendagri. Ini “modal” yang baik untuk membangun komunikasi yang humanis dengan seluruh pemangku kepentingan di DKI Jakarta,” ujar Jimmly yang pernah menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi.
Dia mengingatkan, antangan yang dihadapi DKI Jakarta akan sangat kompleks. Terlebih, DKI Jakarta merupakan barometer politik nasional, maka stabiltas politik perlu dijaga pada masa transisi DKI Jakarta sebagai Ibu Kota Daerah Khusus Ekonomi.
“Pj Gubernur DKI Jakarta harusnya mampu mengayomi masyarakat yang multikultur dengan kehidupan sosial masyarakatnya yang penuh dinamika,” katanya lagi.
“Bahtiar sudah memiliki pengaman sebagai PJ Gubernur Kepulauan Riau, dengan pengalamannya itu diharapkan dapat membagun komunikasi, baik dengan DPRD DKI Jakarta, jajaran internal Pemerintak DKI Jakarta maupun sebagai perpanjangan pemerintah pusat,” tambahnya.