Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad dilarikan ke rumah sakit usai dites positif Covid-19 pada Rabu (31/8).
Menurut kantornya, saat ini Mahathir dirawat di National Heart Institute untuk mendapatkan observasi selama beberapa hari, seperti dimuat The Straits Times.
PM terlama Malaysia itu dikenal memiliki riwayat masalah jantung. Pada 8 Januari tahun ini, ia menjalani prosedur medis elektif dan dirawat kembali di rumah sakit pada akhir bulan yang sama untuk perawatan.
Dalam sebuah wawancara pada Maret, Mahathir mengaku tidak berpikir dapat bertahan karena usianya yang sudah mencapai 97 tahun.
"Tetapi entah bagaimana, para dokter membalikkan saya dan akhirnya saya dipulangkan dan saya cukup sehat. Tidak 100 persen, tetapi cukup bagi saya untuk melanjutkan pekerjaan kecil yang harus saya lakukan," ujarnya.
Berkuasa selama 24 tahun di Malaysia, Mahathir telah menjalani beberapa operasi bypass koroner, menderita tiga serangan jantung dan memiliki alat pacu jantung yang ditanam.
Awal tahun ini, dia mengatakan dia tidak akan ikut dalam pemilihan lagi karena kesehatan dan usia yang buruk.
“Orang-orang ini menjadi sangat marah jika saya mengatakan saya tidak ikut serta. Jadi, jika saya cukup sehat, jika mereka masih menginginkan saya, saya tidak dapat menyangkal mereka, bahkan jika itu membunuh saya," ucapnya.
Pada 4 Agustus, ia mengumumkan pada konferensi pers pembentukan koalisi baru yang terdiri dari partai-partai berbasis Melayu, organisasi non-pemerintah, akademisi, dan profesional.
Koalisi Gerakan Tanah Air mencakup partainya Pejuang, Partai Aliansi Muslim Nasional India (Iman), Parti Bumiputera Perkasa Malaysia (Putra) dan Parti Barisan Jemaah Islamiah Se-Malaysia (Berjasa).