[SEMARANG] - Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi meminta para anak muda untuk bisa berinvestasi sejak dini, namun bukan investasi pada sebuah bisnis, melainkan investasi nama. Menurutnya, investasi nama dapat dilakukan setiap orang dan akan sangat berdampak pada karir anak muda kedepan. Hal itu disampaikan oleh Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi itu pada kegiatan Ngobrol Santai di Masjid Jami Perumahan Bukit Semarang Baru, Jatisari, Kota Semarang, Rabu (20/10/2021).
“Meskipun saya sudah dewasa, tapi mungkin saya tidak lebih pintar dari para pemuda karena masih belajar dan bergulat dengan keilmuan. Sedangkan saya hanya memiliki pengalaman empiris seperti bertemu warga tiap hari, ada problem dan harus dipecahkan. Menangnya Pak Hendi ini lahir duluan dan pernah jadi anak muda sehingga lebih banyak pengalamannya,” ujar Hendi.
Hendi juga bercerita bahwa dirinya tidak pernah bermimpi menjadi Wali Kota seperti sekarang ini. Mimpinya cukup sederhana, yaitu sekolah, selesai, kerja, menikah, dan menyekolahkan anak.
“Tetapi ternyata dalam perjalanan saya menemukan betapa pentingnya investasi nama. Kalau kata orang investasi itu duitnya harus banyak, tapi ternyata tidak. Dilakukan tanpa biaya yang besar namun manfaatnya luar biasa dalam hidup saya,” imbuh Wali Kota Semarang tersebut.
Dirinya mencontohkan bahwa setiap orang pintar pasti menjadi magnet dalam pergaulan, baik itu secara akademis, maupun non akademis. Namun meski tak memiliki kemampuan, Hendi menegaskan bahwa orang tersebut tetap dapat menjadi magnet dalam pergaulan, dengan selalu berperilaku baik.
“Berbuat baiklah pada teman-teman, jangan mencari musuh. Seperti sekarang ini jika dibully pun saya memilih diam dan menjadikannya bahan introspesksi diri. Ibaratnya paidomu adalah semangatku, semangat untuk memperbaiki Kota Semarang,” ungkap Hendi.
Wali Kota Semarang itu juga menambahkan bahwa investasi nama erat kaitannya dengan networking atau jejaring. Jika sejak muda kita sudah membangun citra baik, kelak saat circle kita sukses pasti ingin membawa kita sukses pula.
“Ilmu ini harus saya tularkan kepada teman-teman. Ciptakan harmonisasi, keguyuban, dan kondusifitas. Jangan jadi orang susah melihat temannya senang, dan sebaliknya,” tegas Hendi.
Sementara itu, Sabrang Mowo Damar Panuluh, atau baisa dikenal sebagai Noe Letto yang juga hadir dalam kesempatan pun sepakat dengan pemikiran Hendi. Dirinya bahkan melengkapi bahwa investasi ilmu juga menjadi bagian dari investasi nama.
“Belajar dan mencari ilmu itu tidak harus kaku dan serius seperti di sekolah, melainkan bisa juga belajar dari banyak hal. Seperti pada malam hari ini, kita ngobrol santai tapi banyak ilmu yang kita peroleh,” ujarnya.
Sabrang juga berpesan bahwa sebagai anak muda beranilah mencoba banyak hal.
“Tidak masalah gagal. Orang sukses itu pasti lebih banyak gagalnya dari pada berhasilnya. Yang membuat dewasa dan tumbuh adalah kempuan dia bangkit dan mengambil hikmah dari kegagalannya. Jika orang berhasil tanpa pernah gagal maka dia tidak akan pernah menghargai kesuksesannya,” pungkasnya.*