[GORONTALO] — Dugaan kekerasan terhadap wartawan terjadi lagi. Ridwan Mooduto, Pemimpin Media Medgo.ID, mengalami penganiayaan di salah satu Warung Kopi (Warkop) Haji Ano, akhir pekan kemarin, Sabtu, 10 September 2021. Kejadian ini berlangsung usai pelaksanaan Konferensi Pers yang dilakukan Anggota DPRD provinsi Gorontalo Adhan Dambea.
Ini berawal, ketika usai gelaran konferensi pers oleh sejumlah wartawan dimana, Adhan Dambea, anggota DPRD Provinsi dari PAN memberikan pernyataan terkait Batu Hitam Galena dan Perkara Korupsi GORR.
Tiba-tiba, datang terduga penganiayaan, Deno Djarai, dengan bermaksud mengundang para wartawan untuk menghadiri acaranya, sambil menjanjikan akan diberikan makan dan minum kepada wartawan.
"Hadir kamari pa kita pe acara khusus jurnalis, ada makan dan minum di situ," kata pelaku, menurut pengakuan korban Ridwan.
Hal ini pun diakui Deno Djarai saat dimintai keterangan oleh wartawan media ini, Minggu, 12 September 2021 pukul 08.41 WIB atau pukul 09.41 WIB melalui sambungan telepon seluler.
Nampaknya, pernyataan itu menimbulkan percekcokan antara korab dan pelaku.
"Jangan begitulah, kau ukur kami dengan makan dan minum," ucap Ridwan kepada media ini.
Masih menurut Ridwan, pelaku menyampaikan beberapa statemen pengetahuan tentang jurnalis kepada para wartawan yang akan hadir nanti.
"Datang kamari supaya mo ajarkan jadi jurnalis yang profesional dan tahu aturan," balas pelaku.
Pernyataan tersebut membuat Ridwan yang merupakan wartawan tersinggung.
"Kau ini siapa, kamu wartawan? Mau ajarkan ke wartawan, sudah berlebihan kau ini," ungkap Ridwan.
Pernyataan Ridwan pun dibantah tegas oleh Deno. Dirinya mengatakan jika pernyataannya adalah mengundang wartawan untuk duduk bersama mendengarkan penjelasan terkait bagaimana menjadi wartawan yang profesional dari para pembicara yang juga adalah wartawan di daerah ini.
“Saya tidak mengatakan jika wartawan tidak profesional, itu tidak keluar dari mulut saya,” tegas Deno yang merupakan sosok senior di Lembaga Swadaya masyarakat (LSM).
Percekcokan pun tak bisa dihindari. Ridwan memberikan kesaksian kepada media ini dengan mengatakan jika Deno mendekati dirinya dan memukul wajah korban dengan masker yang dipegangnya.
"Sudah berlebihan ini, sudah tidak bagus ini, sudah kasar bapak ini," jelas Ridwan.
Tak puas dengan hal itu, Ridwan menegaskan jika pelaku melemparkan masker kepada Korban dengan kata-kata ancaman.
"Ngana (kamu) belum tahu sapa kita (saya) ," ucap pelaku sambil mendorong dada korban sehingga terjatuh.
Melihat rekannya terjatuh, sejumlah wartawan lain bersama pengunjung yang hadir segera melerai keduanya. Tetapi pelaku kata Ridwan semakin menjadi jadi dan berusaha mendekati korban.
"Ada yang berusaha mencegatnya tapi dia terobos untuk masuk lagi mendekati saya dan mendorong nya dengan tangan kirinya untuk melakukan pitingan leher (kancing) saya," kata Ridwan.
Dengan kejadian tersebut menurut pengakuan korban, ia mengalami sakit di bagian leher belakang dan pangkal kepala bagian bawah. Jika digerakan mengalami sakit dan mengganggu aktivitas pekerjaannya.
Untuk itu, Ridwan melaporkan dugaan penganiayaan ini dan untuk diproses sesuai peraturan yang berlaku.
"Alhamdulillah, Polda Gorontalo lansung merespon Laporan saya dengan nomor : STTLP/216/IX/2021 SIAGA-SPKT, serta melakukan divisum ditambah pengambilan Berita Acara Pemeriksaan Perkara (BAP), " ungkap Ridwan.
Kejadian yang nyaris baku hantam itu sempat viral di media sosial.
Akankah ini berakhir damai? Kita lihat saja hasil akhir proses laporan Ridwan di Polda Gorontalo itu.*